AC Rumah Sebabkan Flu dan Batuk: Benarkah?

Kontraktor ACAir Conditioner (AC) telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat modern, khususnya di negara beriklim tropis seperti Indonesia. Suhu udara yang panas dan lembap membuat banyak rumah, terutama di perkotaan, bergantung pada AC untuk menjaga kenyamanan. Namun, muncul pertanyaan yang kerap ditanyakan: benarkah AC rumah bisa menyebabkan flu dan batuk? Keluhan seperti tenggorokan kering, batuk kering, bersin-bersin, dan gejala seperti flu sering kali muncul saat seseorang terlalu lama berada di ruangan ber-AC. Lalu, apakah AC adalah penyebab langsung, atau hanya faktor pemicu yang memperparah kondisi tertentu?

Artikel ini akan mengupas secara menyeluruh apakah AC benar-benar menyebabkan flu dan batuk, apa saja penyebabnya, bagaimana cara mencegahnya, dan apa peran penting Kontraktor AC dalam sistem pengelolaan udara modern atau yang dikenal dengan istilah HVACR (Heating, Ventilation, Air Conditioning, and Refrigeration).

AC Tidak Menyebabkan Virus, Tapi Bisa Memicu Flu dan Batuk yakni Pertama, penting untuk dipahami bahwa AC tidak menghasilkan virus atau bakteri penyebab flu, seperti influenza. Namun, AC dapat menciptakan lingkungan yang mendukung berkembangnya mikroorganisme, atau memperburuk kondisi tubuh yang sudah rentan terhadap infeksi. Gejala seperti flu dan batuk bisa timbul akibat beberapa faktor yang berkaitan langsung dengan kualitas udara dalam ruangan yang menggunakan AC, terutama jika sistem tersebut tidak dirawat dengan benar.

Penyebab AC Menyebabkan Gejala Seperti Flu dan Batuk
1. Suhu yang Terlalu Rendah

Salah satu kebiasaan umum pengguna AC di rumah adalah menyetel suhu terlalu rendah, bahkan hingga 16°C atau 18°C, dengan harapan cepat dingin. Padahal, perbedaan suhu ekstrem antara ruangan ber-AC dan suhu luar bisa membuat tubuh rentan terhadap penurunan daya tahan.  Tubuh akan mengalami “cold shock” atau kejutan suhu, yang menyebabkan tenggorokan kering, radang saluran pernapasan, dan munculnya batuk atau gejala seperti flu.

2. Kelembapan yang Tidak Seimbang

Kelembapan yang Tidak Seimbang
Kelembapan yang Tidak Seimbang

AC juga menyerap kelembapan dari udara untuk mendinginkannya. Ruangan yang terlalu kering akibat penggunaan AC berjam-jam bisa mengiritasi selaput lendir di hidung dan tenggorokan. Kelembapan rendah mengganggu sistem pertahanan alami saluran pernapasan, membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi bakteri atau virus yang terbawa udara.

3. Filter AC yang Kotor

Salah satu penyebab utama batuk dan flu akibat AC adalah filter udara yang kotor dan jarang dibersihkan. Filter AC yang tidak diganti atau dibersihkan dalam jangka waktu lama bisa menjadi sarang debu, tungau, jamur, dan bakteri.  Ketika AC dinyalakan, partikel mikro tersebut akan tersebar ke seluruh ruangan dan terhirup oleh penghuni rumah. Ini bisa memicu alergi, batuk kronis, hingga infeksi saluran pernapasan atas.

4. Kurangnya Ventilasi Udara Segar

AC hanya mensirkulasikan udara di dalam ruangan tanpa menambahkan udara baru dari luar. Jika tidak disertai sistem ventilasi yang baik, maka konsentrasi karbon dioksida (CO₂) dan polutan udara dalam ruangan akan meningkat. Udara yang “terperangkap” ini bisa memicu sakit kepala, mual, batuk, dan rasa tidak nyaman dikenal sebagai gejala “sick building syndrome”.

5. Jamur dan Mikroorganisme di Evaporator

Jamur dan Mikroorganisme di Evaporator
Jamur dan Mikroorganisme di Evaporator

Kelembapan dalam unit indoor AC bisa menciptakan lingkungan ideal bagi jamur dan bakteri jika tidak dibersihkan secara rutin. Spora jamur yang tersebar dari evaporator dapat memicu batuk, hidung tersumbat, dan gejala mirip flu, terutama pada orang dengan riwayat asma atau alergi.

Baca juga : Bahaya AC dengan Filter Tidak Pernah Diganti

Solusi untuk Menghindari Masalah Kesehatan dari AC Rumah
1. Atur Suhu AC Secara Wajar

Idealnya, suhu ruangan ber-AC diatur pada 24°C hingga 26°C. Hindari pengaturan suhu yang terlalu rendah untuk menjaga tubuh tetap stabil dan mencegah stres termal.

2. Gunakan Humidifier Bila Diperlukan

Jika ruangan terlalu kering karena penggunaan AC terus-menerus, tambahkan humidifier untuk menjaga kelembapan udara tetap di level 40–60%. Ini membantu menjaga kelembapan saluran pernapasan.

3. Rutin Ganti dan Bersihkan Filter AC

Filter AC harus dibersihkan minimal setiap 2 bulan sekali, dan diganti sesuai dengan rekomendasi produsen atau kondisi lingkungan. Di sinilah peran penting Kontraktor AC sebagai bagian dari sistem HVACR. Teknisi profesional akan memastikan filter diganti tepat waktu, dan sistem AC Anda bekerja optimal tanpa mengancam kesehatan penghuni rumah.

4. Lakukan Servis AC Berkala

Selain filter, komponen lain seperti evaporator, blower, dan saluran udara juga perlu dibersihkan secara rutin. Servis AC setidaknya dilakukan setiap 3–6 bulan sekali, tergantung pemakaian. Gunakan jasa Kontraktor AC terpercaya yang memiliki pemahaman tentang sistem HVACR secara menyeluruh, agar proses perawatan sesuai standar dan hasilnya maksimal.

5. Tingkatkan Ventilasi Ruangan

Pastikan rumah memiliki cukup ventilasi alami seperti jendela atau lubang udara. Bisa juga mempertimbangkan penggunaan sistem ventilasi mekanis untuk sirkulasi udara segar.

6. Konsultasi dengan Kontraktor AC Berpengalaman

Jika Anda mengalami gejala yang muncul hanya saat berada di ruangan ber-AC, sangat dianjurkan untuk berkonsultasi dengan Kontraktor AC berpengalaman. Mereka akan membantu mengevaluasi sistem sirkulasi udara, kelembapan, dan kualitas filter yang digunakan. Dalam industri HVACR, pendekatan menyeluruh sangat diperlukan untuk memastikan udara yang disirkulasikan dalam ruangan tidak hanya sejuk, tetapi juga bersih, sehat, dan aman untuk pernapasan.

Kesimpulan

Secara medis, AC tidak menyebabkan flu atau batuk secara langsung, karena flu disebabkan oleh infeksi virus. Namun, AC yang digunakan tanpa perawatan yang tepat dapat menciptakan lingkungan yang memicu atau memperburuk kondisi tersebut. Penyebab utamanya meliputi suhu terlalu rendah, kelembapan rendah, filter kotor, dan sirkulasi udara yang buruk.

Solusinya adalah dengan mengatur suhu yang ideal, menjaga kelembapan ruangan, mengganti filter secara rutin, dan melakukan servis AC secara berkala. Di sinilah peran Kontraktor AC sangat penting dalam menjaga sistem pendingin udara di rumah Anda bekerja secara efisien dan tetap aman bagi kesehatan seluruh penghuni. Ingat, kenyamanan tidak hanya soal udara dingin, tapi juga tentang udara yang bersih dan sehat. Libatkan Kontraktor AC yang berpengalaman dalam sistem HVACR untuk memastikan rumah Anda tetap nyaman tanpa mengorbankan kesehatan keluarga Anda.



Tinggalkan Balasan