AC Baru Tapi Boros Listrik dan Salah Pasang atau Salah Pilih?

Kontraktor ACMembeli AC baru adalah investasi penting untuk kenyamanan, terutama di daerah dengan suhu tinggi seperti Medan dan kota-kota tropis lainnya. Harapannya, AC baru akan lebih hemat listrik, lebih dingin, dan memiliki performa yang lebih stabil dibanding AC lama. Namun, kenyataan tidak selalu sesuai harapan. Tak sedikit pengguna AC yang justru mengeluhkan tagihan listrik melonjak drastis setelah memasang AC baru. Kedua faktor tersebut bisa sangat mempengaruhi efisiensi energi dan kenyamanan ruangan. Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai penyebab mengapa AC baru bisa boros listrik, bagaimana cara mengatasinya, dan tips agar Anda tidak terjebak dalam kasus serupa.

Beberapa pengguna berpikir bahwa karena unit AC masih baru, maka secara otomatis akan lebih hemat. Padahal, ada beberapa faktor krusial yang menentukan apakah AC Anda benar-benar efisien atau justru menjadi beban listrik yang tidak perlu.

Penyebab AC Baru Boros Listrik
1. Salah Pilih Kapasitas PK

Salah satu kesalahan paling umum adalah memilih kapasitas PK (Paardekracht atau Horse Power) yang tidak sesuai dengan ukuran dan kebutuhan ruangan. Misalnya, Anda memasang AC 0.5 PK untuk ruangan 20 m². Akibatnya, AC akan bekerja lebih keras untuk mendinginkan ruangan, yang membuat konsumsi listrik meningkat. Lakukan perhitungan kebutuhan PK berdasarkan ukuran ruangan, tingkat insulasi, jumlah jendela, dan orientasi sinar matahari. Konsultasikan kepada teknisi atau kontraktor AC sebelum membeli.

2. Instalasi AC yang Tidak Tepat

Instalasi yang salah juga bisa menyebabkan pemborosan energi. Misalnya Pemasangan unit indoor dekat jendela atau sumber panas, pemasangan pipa refrigeran terlalu panjang atau bengkok, salah posisi outdoor unit sehingga tidak mendapatkan sirkulasi udara yang baik, dan kesalahan instalasi ini akan membuat sistem bekerja lebih berat, karena sensor suhu akan terus menganggap ruangan belum cukup dingin. Solusinya ialah Gunakan jasa kontraktor AC profesional yang memahami standar instalasi dan prinsip kerja sistem pendingin.

3. AC Tidak Menggunakan Teknologi Inverter

AC Tidak Menggunakan Teknologi Inverter
AC Tidak Menggunakan Teknologi Inverter

AC non-inverter cenderung bekerja dengan sistem on/off. Saat suhu ruangan sudah tercapai, AC akan mati, lalu menyala kembali saat suhu naik. Proses ini membutuhkan daya tinggi setiap kali menyala kembali. Solusinya adalah Pilih AC dengan teknologi inverter, yang mampu menyesuaikan kecepatan kerja kompresor secara bertahap dan lebih hemat energi dalam jangka panjang.

Baca juga : Dampak AC Tanpa Perawatan Rutin dalam 1 Tahun

4. Pengaturan Thermostat yang Tidak Efisien

Pengaturan Thermostat yang Tidak Efisien
Pengaturan Thermostat yang Tidak Efisien

Pengguna sering mengatur suhu terlalu rendah, misalnya 16°C, dengan harapan ruangan lebih cepat dingin. Padahal, hal ini hanya membuat AC bekerja keras tanpa henti dan meningkatkan konsumsi daya. Atur suhu ideal di kisaran 24–26°C. Selain cukup nyaman, suhu ini juga efisien secara energi.

5. Kondisi Ruangan yang Tidak Mendukung

Borosnya energi bisa juga disebabkan oleh ruangan yang tidak terinsulasi dengan baik, banyak celah udara, atau terlalu banyak paparan sinar matahari langsung. Walaupun AC-nya hemat, jika ruangan menyerap panas berlebih, maka sistem pendingin tetap harus bekerja lebih keras. Gunakan tirai penahan panas, perbaiki ventilasi, dan pastikan jendela tertutup rapat saat AC menyala.

6. Beban Listrik Lain yang Tidak Terukur

Beban Listrik Lain yang Tidak Terukur
Beban Listrik Lain yang Tidak Terukur

Seringkali, pemborosan listrik bukan hanya disebabkan oleh AC, tapi juga kombinasi dengan peralatan lain seperti kulkas, mesin cuci, dan oven listrik. Jika AC baru Anda dipasang tanpa memperhitungkan beban total listrik rumah, lonjakan tagihan bisa saja terjadi karena kelebihan beban daya secara keseluruhan.

Dampak AC Baru yang Boros Listrik

  1. Tagihan listrik meningkat drastis
  2. Penggunaan daya melebihi kapasitas rumah
  3. Kinerja AC menurun dalam jangka panjang
  4. Kenyamanan berkurang karena sistem sering overheat atau mati mendadak
  5. Kompresor bekerja terus-menerus dan cepat aus

Solusi Mengatasi AC Baru yang Boros Listrik

  1. Lakukan Audit Energi. Cek kembali semua perangkat elektronik di rumah dan total beban daya. Pastikan kapasitas listrik memadai.
  2. Evaluasi Ulang Kapasitas dan Jenis AC.Jika PK terlalu kecil atau AC belum inverter, pertimbangkan untuk upgrade ke unit yang sesuai kebutuhan.
  3. Periksa Kualitas Instalasi. Mintalah kontraktor AC profesional untuk memeriksa apakah pemasangan unit sudah sesuai standar. Banyak kasus boros energi ternyata disebabkan oleh instalasi yang tidak presisi.
  4. Ubah Pola Penggunaan. Hindari mengatur suhu terlalu rendah dan matikan AC saat tidak digunakan. Gunakan fitur timer atau mode eco.
  5. Servis Rutin Sejak Awal. Walau AC masih baru, lakukan servis berkala agar performa dan efisiensi tetap terjaga. Filter yang kotor dan sistem pendingin yang tersumbat bisa langsung meningkatkan konsumsi energi.

Kesimpulan

Meskipun AC Anda masih baru, bukan berarti otomatis hemat energi. Faktanya, banyak kasus AC baru yang justru boros listrik karena kesalahan dalam memilih kapasitas, pengaturan suhu yang tidak tepat, instalasi yang keliru, atau kondisi ruangan yang tidak mendukung. AC akan terus bekerja keras untuk mendinginkan ruangan jika sensor suhu menerima data yang tidak akurat atau jika PK tidak sesuai dengan kebutuhan ruang.

Oleh karena itu, memilih AC yang tepat harus disertai dengan pemasangan yang benar dan perawatan sejak awal penggunaan. Jangan ragu untuk meminta bantuan tenaga ahli agar semua proses berjalan sesuai standar. Jika Anda mengalami masalah serupa, segera konsultasikan dengan Kontraktor AC berpengalaman agar unit AC Anda bisa bekerja optimal dan efisien tanpa membuat tagihan listrik membengkak setiap bulan. Investasi pada instalasi dan pemilihan yang tepat akan membawa kenyamanan jangka panjang.



Tinggalkan Balasan